Rabu, 08 Februari 2012

Kesulitan Menulis

Kesulitan Menulis
Menulis dan membaca adalah satu kesatuan utuh. ”Itu sudah hukumnya”. Artinya, membaca dan menulis merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan, saling memberi, dan menerima (take and give).
Menulis adalah sebuah kreativitas yang harus dikuasai. Walaupun untuk mencapai itu harus melalui proses yang cukup panjang. Tidak sekali jadi. Semua berproses, melalui latihan dan latihan terus menerus sambil langsung praktek sehingga tulisan yang dibuat menjadi bermakna bagi yang membacanya.
Conny Semiawan pakar kreativitas dari UNJ mengatakan, “diperlukan sebuah kreativitas untuk menulis yang enak dibaca dan bermanfaat. Kreativitas muncul, bila terus didorong melalui berbagai latihan, termasuk latihan menulis. Sayangnya, budaya menulis belum menjadi primadona di sekolah kita. Masih banyak peserta didik kita yang tak mampu untuk menulis. Bahkan menuliskan ide atau gagasannya sendiri. Perlu dicari solusi memecahkan masalah ini. Anak didik di sekolah kita harus pandai menulis. Para guru ditantang untuk menemukan metode baru dalam mengembangkan kreativitas menulis”.
Sekarang ini belajar di kelas tidak bisa lagi satu arah. Justru guru yang harus berkreasi bagaimana materi pelajaran yang disampaikannya bisa dipahami secara baik oleh siswa. Oleh karena itu mari memulainya dengan cara belajar menulis. Menulis adalah sebuah kreativitas yang dapat dimunculkan oleh guru dalam mentransfer ilmunya. Dan dari kebiasaan menulis, dapat memunculkan kreativitas dan potensi siswa.

Mengatasi Kesulitan Menulis
Salah satu cara untuk mengatasi kesulitan menulis pada anak adalah:
1.Mengajarkan siswa untuk hal-hal yang ringan milasnya menulis buku harian.
2.Mendorong siswa agar mampu mengembangkan kecakapan kreatif melalui menulis.
3.Mendorong kreatifitas siswa dengan mengajak siswa membaca buku.
4.Guru di sekolah harus dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif, agar menulis menjadi pelajaran yang disukai oleh anak.
5.Senang dan gembira harus dimunculkan dalam proses pembelajaran yang kreatif.
6.Selain itu kemampuan mendengarkan siswa yang masih lemah perlu diperhatikan juga oleh guru.
7.Guru harus pandai menarik perhatian siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar