Kesulitan
Menulis
Menulis dan
membaca adalah satu kesatuan utuh. ”Itu sudah hukumnya”. Artinya, membaca dan
menulis merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan, saling memberi,
dan menerima (take and give).
Menulis
adalah sebuah kreativitas yang harus dikuasai. Walaupun untuk mencapai itu
harus melalui proses yang cukup panjang. Tidak sekali jadi. Semua berproses,
melalui latihan dan latihan terus menerus sambil langsung praktek sehingga
tulisan yang dibuat menjadi bermakna bagi yang membacanya.
Conny Semiawan pakar kreativitas dari UNJ
mengatakan, “diperlukan sebuah
kreativitas untuk menulis yang enak dibaca dan bermanfaat. Kreativitas muncul,
bila terus didorong melalui berbagai latihan, termasuk latihan menulis.
Sayangnya, budaya menulis belum menjadi primadona di sekolah kita. Masih banyak
peserta didik kita yang tak mampu untuk menulis. Bahkan menuliskan ide atau
gagasannya sendiri. Perlu dicari solusi memecahkan masalah ini. Anak didik di
sekolah kita harus pandai menulis. Para guru ditantang untuk menemukan metode
baru dalam mengembangkan kreativitas menulis”.
Sekarang ini
belajar di kelas tidak bisa lagi satu arah. Justru guru yang harus berkreasi
bagaimana materi pelajaran yang disampaikannya bisa dipahami secara baik oleh
siswa. Oleh karena itu mari memulainya dengan cara belajar menulis. Menulis
adalah sebuah kreativitas yang dapat dimunculkan oleh guru dalam mentransfer
ilmunya. Dan dari kebiasaan
menulis, dapat memunculkan kreativitas dan potensi siswa.
Mengatasi Kesulitan Menulis
Salah satu cara untuk mengatasi kesulitan
menulis pada anak adalah:
1.Mengajarkan
siswa untuk hal-hal yang ringan milasnya menulis buku harian.
2.Mendorong siswa agar mampu mengembangkan
kecakapan kreatif melalui menulis.
3.Mendorong
kreatifitas siswa dengan mengajak siswa membaca buku.
4.Guru
di sekolah harus dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif, agar menulis
menjadi pelajaran yang disukai oleh anak.
5.Senang
dan gembira harus dimunculkan dalam proses pembelajaran yang kreatif.
6.Selain
itu kemampuan mendengarkan siswa
yang masih lemah perlu diperhatikan juga oleh guru.
7.Guru
harus pandai menarik perhatian siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar