Selasa, 29 November 2011

Memori, Pikiran dan Bahasa


Memori merupakan bagian integral dari eksitensi manusia. Sebagian besar apa yang kita ketahui tentang dunia ini bukan berasal dari saat kita lahir tetapi kita peroleh melalui pengalaman yang kita simpan dalam memori kita. Psikolog asal Jerman Herman Ebbinghaus (1850-1909) berpendapat mengenai memori yang hidupnya singkat/ memori jangka pendek (short-term memory) dan memori yang hidupnya lama/ memori jangka panjang (long-term memory).

A. Macam-macam Memori
            Squire dan Kandel (1999) membagi memori menjadi yakni memori nondeklaratif dan memori deklaratif. Memori nondeklaratif berasal dari pengalaman tetapi terwujud dalam perubahan perilaku, bukan relokasi terhadap peristiwa masa lalu. Memori nondeklaratif ini bersifat instingtif (menekankan pada insting).
Memori deklaratif adalah memori untuk peristiwa, fakta, kata, muka, musik dan segala bentuk pengetahuan yang telah kita peroleh dalam hidup. Memori ini lebih menekankan pada tindakan.
Faktor-faktor yang menentukan pemerolehan memori deklaratif:
1) Faktor Keseringan
            Makin sering sutu peristiwa diulang makin besar kemungkinan untuk memori peristiwa tersebut akan tertanam.
2) Faktor relevansi
            Jika sebuah pengalaman dirasakan relevan dan berkesan akan menumbuhkan memori yang cukup lama bahkan seumur hidup, misalnya cinta pertama.
3) Faktor signifikansi
            Suatu hal yang signifikan umumnya akan diingat cukup lama.
4) Faktor gladi kotor
            Artinya seseorang harus berlatih secara terus meneru untuk membentuk memorinya. Misalnya seorang penyanyi yang berlatih menghapalkan lagunya.
5) Faktor Keteraturan
            Hal-hal yang ditata secara teratur akan lebih mudah diingat dari pada yang diletakkan secara acak.

            Seorang psikolog bernama William James (1841-1910) memebagi memori menjadi dua yaitu memori pendek dan memori panjang.
1. Memori Pendek.
            Memori pendek merupakan memori yang menahan informasi secara temporer sampai memori itu dilupakan atau dimasukkan ke dalam memori panjang. Memori pendek dibagi menjadi dua, yaitu :
a) Memori pendek sejenak
       Memori ini merajuk pada informasi yang dapat ditahan pada saat memori itu diperoleh sehingga fokus perhatian ada pada aliran pikiran yang sedang melaju. Memori pendek maksimal hanya dapat bertahan selama 30 detik saja.
b) Memori pendek kerja
       Memori pendek kerja adalah perpanjangan dari memori pendek sejenak hanya untuk beberapa menit saja karena proses pengulangan, misalnya mengulang nomor telpon sebelum menekan nomor-nomor telpon yang akan kita hubungi.
2. Memori Panjang.
            Memori yang tersimpan selama kurun waktu yang lama, bisa saja seumur hidup tersimpan. Misalnya siapa guru yang paling disukai atau orang yang paling dibenci.

B. Pembentukan dan Pemakaian Memori
            Memori dibentuk dan dipakai memalui tiga tahap: input, penyimpanan dan output (Clark dan Clark 1977: 134-136; Engel 1999:5).
1) Tahap Input
            Orang umumnya menerima masukan, baik lisan maupun tulisan, kemudian memberikan interpretasi tentang masukan itu untuk memahaminya. Biasanya orang memperhatikan maknanya, bukan kata-katanya. Karena itu, yang disimpan dalam memori bukan kata-kata yang didengar atau dibaca tetapi isi dari keseluruhan kata-kata itu.
2) Tahap penyimpanan
            Tahap penyimpanan dimulai dengan proses menyimpan informasi pada memori pendek, bila informasi tersebut dirasakan penting dan perlu disimpan kedalam jangka waktu lama, maka informasi itu dikirim ke memori panjang.
3) Tahap Output
            Pada tahap output ini ada dua cara yang dipakainya: rekognisi (recognition) dan Rekol (recall). Pada umumnya rekognisi lebih mudah daripada rekol, karena Rekognisi adalah proses pemanggilan memori dengan meminta seseorang untuk dapat merekognisi sesuatu yang telah diberikan sebelumnya. Misalnya seseorang diminta menjawab apakah benda yang diperlihatkan padanya pernah dia lihat sebelumnya.
            Sedangkan pada rekol orang diminta untuk menyatakan sesuatu yang telah dia lihat atau dengar sebelumnya. Misalnya seseorang diperlihatkan sebuah benda yang pernah dia lihat sebelumnya kemudian memintanya untuk menjawab benda apa itu.

C. Memori dan Hafalan
            Hafalan juga adalah memori tapi prosesnya berbeda. Memori bisa terbentuk tanpa kita mengadakan suatu usaha khusus untuk memperolehnya. Sedangkan hafalan hanya akan menjadi memori dengan suatu tindakan yang khusus. Sesuatu akan dapat dihafalkan dengan mudah apabila bahan tersebut bermakna/ memiliki makna.
            Misalnya seorang aktor harus mempelajari berulang-ulang (menghafalkan) naskah yang akan diucapkannya, dari hal tersebut dia akan menyimpan hasil hafalan itu didalam memorinya.

D. Proposisi Dalam Memori
            Yang tersimpan dalam memori bukanlah kata melainkan makna. Begitu makna suatu ujaran sudah kita tangkap, kata-katanya sudah tidak kita perlukan lagi hanya makna atau proposisilah yang kita simpan.
            Gorge Miller (1962) dengan teorinya bernama Theory of Derivational Complexity atau TDC mengemukakan, mudah tidaknya makna suatu kalimat dipahami ditentukan oleh derivasi/ susunan kalimat itu. Dalam TDC terkandung pengertian bahwa kalimat dinyatakan sebagai proposisi dengan segala macam saling hubungnya.
            Perhatikan kalimat berikut:
1) Senna membeli sepasang sepatu baru.
2) Senna tidak membeli sepau baru.
3) Apakah Senna membeli sepatu baru?
4) Bukankah Senna membeli sepatu baru?
            Diantara ke-4 kalimat tersebut kalimat pertamalah yang mudah untuk dimengerti. Kalimat ke-2 susah dimengerti karena mengurupakan derivasi negative, sendankan kalimat ke-3 susah dimengerti karena kalimat tersebut merupakan derivasi introgatif, dan kalimat ke-4 adalah yang paling sulit karena perpaduan antara derivasi negatif dan introgatif.

E. Pikiran dan Bahasa
            Sebagian orang berpandangan bahwa orang dapat berpikir tanpa memakai bahasa. Seorang filosof bernama Mueller (1887) berpandangan bahwa bahasa dan pikiran tidak dapat dipisahkan. Manusia tidak mungkin berpikir tanpa bahasa.
            Menurut Piaget (1924/55) yang meneliti anak-anak untuk melihat bagaimana bahasa terkait dengan pikiran menyimpulkan ada dua macam modus pikiran: pikiran terarah (directed) atau pikiran inteligen (inteligent) dan pikiran tak terarah atau pikiran autistik (autistic).
Kenyataan bahwa anak berbicara pada orang lain maupun pada dirinya sendiri menimbulkan pertanyaan apakah ada derajat komunikabilitas pada anak. Piaget percaya hal itu ada dan menamakannya sebagai pikiran egosentris dan bentuk bahasanya sebagai bahasa egosentris. Sosialisasi dengan anak lain disekitar menurunkan derajat egosentrisme. Makin besar sosialisasi itu, makin mengecilnya ujaran egosentrisnya dan lama-lama hilang.
Psikolog Rusia Vygotsky (1962) berpandangan bahwa ujaran egosentris tidak hilang melainkan mengalami tranformasi genetik dan berubah menjadi apa yang dia namakan inner speech. Hubungan antara inner speech dengan external speech mau tak mau harus memanfaatkan bunyi karena ujaran hanya dapat terwujud dengan bunyi fonetik. Namun tidak berarti bahwa inner speech hanyalah wujud batin dari external speech. Inner speech masih suatu bentuk ujaran, yakni pikiran yang berkaitan dengan kata. Bedanya adalah external speech terwujud dalam kata sedangkan pada inner speech kata-kata itu lenyap pada saat pikiran itu terbentuk.
Dengan singkat dapat dikatakan bahwa pada saat anak tumbuh pikiran yang terujar menjadi makin kecil dan setelah dewasa berpikir tidak lagi dilakukan dengan memakai kata yang terujarkan. Jarak yang makin jauh antara inner speech dengan bunyi fonetik yang dipakai untuk mewakilinya mempercepat proses berpikir.

Unsur-unsur Intrinsik Novel

Bagi kamu yang merasa binggung dengan apa sich unsur-unsur Novel? Nah, saya akan sedikit membagi info buat kamu.
Sebenarnya unsur-unsur sebuah novel itu sama dengan unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen yakni terkandung:
1.Tema
Merupakan topik atau garis besar apa yang diceritakan dalam cerpen.
2.Latar/setting
ADalah penggambaran ruang, waktu dan segala situasi yang menjadi ruang bagi tokoh cerita untuk hidup, bergerak dan mengalami berbagai peristiwa.
3.Alur
Merupakan jalan cerita, dibagi menjadi tiga (lurus, mundur dan campuran).
4.Tokoh/penokohan
Bagaimana cara pengarang menampilkan watak tokoh.
5.Pesan/amanat
pesan yang dapat pembaca ambil dari sebuah cerita.

Yuk belajar Bahasa Korea ^^

Anyong ^^.
Bagi kamu-kamu pecinta Koreapasti ingin bisa bahasa Korea, kan? Nich aku bagi sedikit kosa kata yang bisa nambah simpanan kosa kata kamu tentang Korea.
Check it!

Ne, Komawoyo : Iya, terimakasih

Kyosunim : Profesor

Yaksok : Aku janji

Omo : Astaga

Mollayo : Tidak tahu

Kojima : Jangan bohong

Siro : Tidak mau

Namjaesia siphoyo : aku mau dokter cowok

Jinja : benar

Anmityo : tidak percaya?

Mureoboseyo : Tanyalah!

Urika honinhakessoyo : kita akan menikah

Arraso : Mengerti?

Ara : mengerti

Hangukorer suissoyo : kamu bisa bahasa Korea

Ne : iya

Kyosunim : profesor

Yaksok : aku janji

Omo : astaga!

Mollayo/molla : tidak tahu

Kojima : jangan bohong

Ani/aniyo : Bukan/tidak

Chongmal : benar-benar

Jip chingu : rumah teman

Wae yo : kenapa?

Pabo : bodoh

Songsengnim : guru

Mekju : bir

Do : dan

Chusongheo : maaf

Saramiyeyo : orang/warga negara

Sonseng : dokter

Ye : benar

Mani komawoyo : terimakasih banyak

Kidakire : aku akan menunggumu

Wae gudae : kenapa?

Pabosaram : orang bodoh

Nomu masyoyo : sangat enak

Kojimal : jangan bohong!

Gwaenchana : tidak apa-apa? Baik-baik saja?

Na : aku

Nomu sarangheo : aku snagat mencintaimu

Apha : sakit!

Yobo : istri/suami

Wae gudae yobo : kenapa suamiku?

Yobo, odiya : istriku, pergi kemana saja kamu?

Haengbokeji : kamu bahagia, kan?

Saranghae yongwonhi : mencintaimu selamanya.

Annyong : goodbye

Mannagesso : kita akan bertemu lagi

Kidarike : tidak mau


KATA GANTI ORANG

Kata ganti orang dalam bahasa Korea terdiri dari tiga (3) bagian yaitu :

Kata ganti orang secara umum

a. Saya - ( ) - Jo neun

b. Aku - ( ) - Na neun

c. Anda - ( ) - Tangsin eun

d. Kamu - ( ) - No neun

e. Dia (lk) - ( ) - Keu neun

f. Dia (pr) - ( ) - Keu nyo neun

g. Beliau - ( ) - Keu bun eun

h. Orang itu - ( ) - keu saram eun

i. Meraka - ( ) - Keu ne deul ( r ) eun

- ( ) - Ye ne deul ( r ) eun

j. Kalian - ( ) - Ni deul ( r ) eun

k. Kami / kita - ( ) - Uri neun

Kata ganti orang dalam keluarga dan diluar keluarga :

- Didalam keluarga

a. Ayah / bapak - / / - Aboji / Abonim / Appa

b. Bunda / Ibu - / / - Omoni / Omonim / Omma

c. Kakek - - Haraboji

d. Nenek - - Harmoni

e. Paman - f. - Samchon

g. Bibi - - Imo

h. Anak - - A I

i. Anak ( lk ) - - Adeul

j. Anak ( pr ) - - Ttal

k. Bayi - - Agi

l. Kakak ( lk ) - - Hyong ( sebutan untuk Lk-lk )

m. Kakak ( lk ) - - Oppa ( Sebutan untuk Pr – Lk )

n. Kakak ( pr ) - - Nuna ( Sebutan untuk Lk – Pr )

o. Kakak ( pr ) - - Onni ( Sebutan untuk Pr – Pr )

p. Adik ( lk ) - - Nam Tongseng

q. Adik ( pr ) - - Yo Tongseng

r. Keponakan - - Cokha

s. Sepupu - t. - Sachon

u. Orang tua - - Pumo

v. Cucu - - Sonja

w. Suami istri - - Pubu

x. Suami - - Namphyon

y. Istri - - Ane

- Kata Ganti orang di luar keluarga

Bapak - / - Ajosi / Abonim

Ibu - / - Ajuma / Ajumoni

Kakak (lk) / Mas - - Hyong nim ( Panggilan Lk-Lk )

Kakak (Pr) / Mba - - Nu nim ( Panggilan Lk-Pr)

Kakak (lk)/ Mas - - Oppa ( panggilan pr-lk )

Kakak (pr) / Mba - - Oni ( Panggilan Pr-Pr)

Tuan - …… - …… ssi

Nona - …… / - …… yang / ssi

Nyonya - …… -……. Miseu

Anak Muda (lk) - - Conggak

Anak Perawan - - Agassi

Anda / Saudara - - Jane

Kekasih / Pacar - - Ein

Teman - - Chinggu

o. Perempuan - - Yoja ( Pr )

p. Laki-laki - - Namja ( Lk )

3. Kata Ganti Orang berdasarkan jabatan :

Guru - - Sonsengnim

Murid - - Hakseng

Profesor - - Kyosu nim

Instruktur - - Kyosa nim

Tenaga ahli - - Kisulca

Ahli - - Kisanim

Sopir - - Unjon kisa

Direktur - - Sajangnim

Wakil Direktur - - Busajangnim

General manager - - kwajangnim

Kepala mandor - - bujang nim

Kepala karyawan - - panjang nim

Kepala pengadaan - - chajang nim

Kepal operasional - - kongjangjang nim

Staff kantor - - Deri nim

Sekretaris - - Kyong r(n)i

Karyawan - - Hwe sa won